Minggu, 13 Desember 2015

BERTARUH UNTUK DIMENANGKAN

Seperti kutipan lama milik Friedrich Schiller berbunyi : hidup yang tak dipertaruhkan, tak akan dimenangkan. Seorang laki-laki sejati berani mengambil resiko. Dengan mengambil resiko, dia siap dan berani menghadapi situasi yang akan terjadi nanti. Sebagai contoh adalah, banyak sekarang ini laki-laki yang siap menerima tanggung jawab lebih besar di hadapanya dalam hal karir. Orang nomor satu di Indonesia sekarang ini sebagai salah satu contoh. Masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dipertaruhkan untuk menaiki tangga resiko yang lebih besar sebagai Presiden RI. Begitu juga dengan salah satu calon wakil bupati di salah satu daerah di Indonesia, yang berani mempertaruhkan jabatan kadin nya untuk menaiki tangga resiko yang lebih besar. Salah satu kebiasaan tindakan ini akan menjadi perkembangan mental bagi laki-laki. Berani merubah kebiasaan akan menjadikan anda orang yang berhasil dalam setiap aspek. Laki -laki sejati tentu dia komitmen terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Pemimpin yang komitmen seperti ini tentunya seorang kapten yang selalu memegang teguh akan prinsip hidupnya dan akan menimbang masukan dari orang lain.
 
Dalam situasi krisis, kita memerlukan berpikir besar. Resiko yang kita tempuh akan ada orang-orang licik disekitar kita. Dalam dunia politik, praktik uang adalah contoh negatif dari sebuah drama politik. Orang yang berpikir besar tidak akan melawan orang picik seperti ini. Dengan cara seperti ini Anda akan menang terhadap orang kecil. Hal-hal seperti merupakan bentuk serangan yang akan menjadikan anda bertumbuh. Untuk itu berharaplah diserang agar anda bertumbuh. Konsekuensi setelah masa krisis keberhasilan. Keberhasilan tentunya didaptkan dengan kerja keras dan semangat. Dengan kesedian menejalankanya merupakan bentuk dari konsekuensi. David J. Schwartz dalam bukunya berpikir dan berjiwa besar mengatakan : ketika perasaan "Saya tidak mempunyai apa yang diperlukan" itu masuk merayap kedalam diri Anda, Berpikirlah Besar. lawan kecenderungan alami untuk merasa inferior dengan alat-alat ini :
  1. Tampil penting. Tampil penting membuat Anda merasa diri penting. Bagaimana anda tampak erat kaitannya dengan bagaimana anda merasa didalam.
  2. Berkonsentrasilah pada kelebihan anda. Kembangkan jadual jual-diri anda kepada diri sendiri dan gunakanlah. Kenali diri positif.
  3. Tempatkan orang lain dalam perspektif yang benar. Orang lain itu hanya manusia lain, jadi mengapa takut kepada orang kepadanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja

Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...