Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

POSITIF UNTUK 4 NOVEMBER 2016

Reformasi melahirkan sebuah kebebasan untuk berpikir dan berpendapat dan dapat dilakukan di tempat umum atau melalui media. Salah satu bentuk dari hasil reformasi adalah demonstrasi. Aksi yang dilakukan untuk mengeluarkan pendapatnya di muka umum akan pertentangan atau isu yang sedang terjadi. Namun, demonstrasi terkadang menjadi sebuah kecaman yang menakutkan dan meresahkan masyarakat luas karena pola pikir negatif.  Pola pikir adalah pandangan manusia untuk menganalisa setiap informasi yang masuk. Pola pikir dapat membuat manusia menilai setiap tindakan atau aksi yang terjadi. Di Indonesia reformasi terjadi setelah era orde baru berganti. Demonstrasi dapat dilakukan di tempat umum asal tidak mengganggu kepentingan umum. Pers pun mendapat angin segar dengan kebebasan pers sejak tahun 1999 melalui Undang-Undang Nomor 40 pasal 4 ayat 1 -4. Namun, kebebasan itu tentu ada kode etik dalam penyiarannya. Dengan reformasi inilah setiap orang dapat menyuarakan pendapatnya dan bertangg

REGENERASI PEMUDA

Generasi pasti akan berganti, harapan orang tua terhadap generasi muda saat ini adalah kelak akan mejadi pemimpin untuk menggantikan mereka. Tunas-tunas muda saat ini diharapkan dapat melek akan perubahan yang dengan cepat terjadi. Dengan banyaknya serangan dari luar, seperti gaya hidup, teknologi dan budaya diharapkan tidak membuat patah semangat pemuda -pemudi Indonesia. Ciri khas ketimuran yang terkenal melekat pada Indonesia agar dapat dipertahankan. Gaya hidup dan budaya dunia barat lebih senang diserap anak muda karena kebebasan yang tidak terikat norma. Liliyana Natsir dan Tantowi ahmad merupakan sosok pemuda-pemudi yang berhasil membangun karakter pemuda-pemudi untuk menjadi Champion di bidangnya. Keberhasilan yang diraih mereka pun tidak didapat secara instant. Mental mereka dibangun setahap demi setahaI. Dengan mengikuti berbagai turnamen,mental mereka terbentuk untuk menjadi juara. Disiplin penuh dan tanggung jawab untuk menjadi panutan bagi generasi mendatang

JAKARTA BERSIH-BERSIH DARI BAJAKAN

            Kekayaan intelektual memang masih belum dipahami oleh banyak masyarakat. Hal ini dikarenakan kurang pedulinya masyarakat atau pelaku pembajakan terhadap hak yang seharusnya didapatkan oleh pemilik dari ciptaannya tersebut. Efek jera bagi penjual atau pelaku pembajakan belum dilakukan dengan alas an banyak masyarakat kecil yang mencari nafkah. Hal ini tentunya tetap saja membuat rugi bagi pemilik hak cipta atau pemerintah dengan sengaja membiarkan pelanggar-pelanggar yang selama ini mencari nafkah dengan cara pembajakan.             Sosialisasi   pelarangan menjual barang bajakan pernah diedarkan oleh Kementerian Hukum dan Ham disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Utara. Namun, hal ini kurang diperhatikan oleh penjual barang bajakan. Tetap saja penjual dvd bajakan masih membuka usahanya.  Reformasi Hukum             Produk baru yang sedang dijalankan pemerintah saat ini adalah reformasi di bidang hukum. Maksud dari adanya produk ini adalah pemerintah tidak in

PELATIHAN REDAKTUR di KOMPASIANA

Kuliah di Kompasiana 1 tahun menjadi kompasianer ternyata memiliki keuntungan yang luar biasa. Di kala menunggu panggilan pekerjaan, saya memberikan waktu untuk menulis di kompasiana, walaupun saya sendiri mempunyai blog untuk melatih tulisan saya. Keuntungan yang diberikan oleh kompasiana adalah kita dapat menjadi seorang redaktur dengan kita sendiri reporternya ataupun penulisnya. Dalam kesempatan kali ini, saya tak ingin ketinggalan untuk memberikan kesan untuk kompasiana. Salah satu media sosial yang berubah menjadi media massa elektronik saat ini. Saya mengingat mata kuliah teknik mencari berita, waktu itu dosen saya Saor Simanjuntak. Beliau mengajar hanya setengah semester, namun itu mata kuliah yang saya sukai. Dari mata kuliah ini, kita dapat menjadi seorang wartawan ataupun penulis naskah untuk siaran berita. Menulis memang kegiatan yang menyenangkan, meskipun untuk format penulisan berita siaran televisi dengan artikel berbeda. Dalam siara berita tidak diwajibkan

ANGSA EMAS UNTUK PTN

            KemenPAN-RB dalam artikel  webnya menginginkan ASN yang muda dan profesional. Hal ini, tentunya angin segar bagi lulusan baru yang memiliki IPK tertinggi dari PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ). Mengapa ASN muda? Ia menjelaskan bahwa ASN muda sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Pihaknya pun memprioritaskan untuk mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN untuk menjadi PNS.             Seperti masyarakat umum ketahui, tahap penerimaan CPNS adalah melalui SISTEM CAT ( Computer Assisted Test ). Dalam penerimaan sistem cat ini, tidak ada prioritas untuk mahasiswa dengan IPK tertinggi dari sebuah PTN/PTS yang akan dipastikan menjadi PNS. Dalam sistem CAT, skor dengan nilai tertinggi yang akan lolos tes CPNS. Modul dalam materi pun sesuai kisi-kisi KemenPAN-RB. Pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya adalah apakah hal ini dapat dikatakan nepotisme degan member prioritas kepada mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN? Bukankah hal ini ak