Tampilkan postingan dengan label BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Oktober 2016

BAHASA MILIK UMUM



Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini pun tercantum dalam teks Sumpah Pemuda. Sejarah yang ditetapkan sebelum Kemerdekaan RI. Pemuda saat itu, begitu antusias dalam meraih kemerdekaan dan menginginkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Ibu, dimana pada masa itu pemuda dapat dengan fasih untuk berbahasa Belanda, Inggris ataupun Jepang. Bayangkan berbagai suku bangsa di Indonesia pada saat itu setuju dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
                Sekarang ini isu yang terjadi di masyarakat kita adalah bahasa yang sudah disusun sesuai dengan EYD dapat dipelintir menjadi bahasa pergaulan. Remaja kita memilih bahasa pergaulan dikarenakan lebih gaul dan merasa tidak kaku. Isu ini pun kalau boleh dilihat kebelakang adalah bukan hal yang baru. Pemuda di tahun 80an pun sudah mulai menggunakan bahasa prokem dalam sehari-sehari. Bahasa yang dijadikan sandi di kalangan anak muda saat itu.
                Bahasa asing pun menjadi terpaan akan penggunaan bahasa Indonesia bagi remaja di Indonesia. Memang hal ini dapat dilihat pada pendidikan formal atau sekolah yang memiliki kualitas internasional. Dengan kelas yang menggunakan bahasa asing, siswa pendidikan formal ini pun terbawa dengan bahasa asing pada kehidupan sehari-hari.
               
Milik Umum
Bahasa merupakan milik umum. Bahasa dapat dikuasai oleh siapa saja dan dipelajari. Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan tanda, misalnya kata dan gerakan.
                Kemampuan manusia dalam bertutur kata dapat ditingkatkan dengan melakukan kewajiban belajar pada sekolah formal atau tempat kursus. Remaja mendapatkan haknya untuk memperoleh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui guru ataupun buku-buku. Kata baku ataupun kata tidak baku tentulah diajarkan guru di sekolah. Etika dalam berbahasa pun diajarkan guru di sekolah. Namun, dalam kenyataan saat ini terjadi adalah remaja lupa untuk menerapkan aturan yang berlaku dalam berbahasa Indonesia.
                Keberadaan bahasa Indonesia bagi remaja menjadi tidak menarik, ada yang menyebut bahasa Indonesia kurang gaul untuk bersosial. Sehingga dalam pergaulan sehari-hari mereka menggunakan bahasa slang sebagai percakapan sehari-hari. Sebagai contoh adalah “lau dimana? Yang artinya kamu dimana, atau remaja sekarang menggunakan bahasa asing seperti “what’s up bro?.”
                Bahasa gado-gado, bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa asing lain (tak harus selalu Inggris), memang jadi tidak sedap kalau racikannya tidak tepat.  Malah bisa bikin kuping gatel bagi lawan bicaranya, terutama yang benar-benar paham istilah yang benar dalam bahasa asing tersebut.

                Itulah yang disebut André Möller, seorang pengamat bahasa Indonesia asal Swedia, sebagai ’pergaulan bebas’. ”Bahasa gado-gado ini dipakai oleh orang biasa dalam percakapan sehari-hari maupun oleh figur publik, seperti politikus dan pejabat,” katanya.
                Dr. Felicia N. Utorodewo (pengajar di program studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia), mengatakan, ”Memang, dalam bahasa lisan atau bahasa gaul, kita tidak berhak  melarang orang bercakap-cakap dengan bahasa gado-gado itu. Istilahnya, tidak ada polisi yang bisa mengatur lalu lintas berbahasa karena itu sebuah dinamika berbahasa,” urainya. Tapi, Felicia berpandangan, ketika menggunakan kata dalam bahasa asing, sebisa mungkin kita tetap memerhatikan kaidah yang benar.


Ikuti Aturan
Seperti peribahasa berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi. Belajarlah dengan sungguh-sungguh jangan setengah-tengah, supaya ada faedahnya. Harapan dari guru adalah kelak muridnya dapat berhasil.
                Seperti yang dikatakan oleh Felicia agar kita dapat memperhatikan kaidah yang benar dalam penggunaan bahasa. Jangan sampai orang mencap kita sebagai orang yang bodoh, tetapi ingin disebut sebagai anak yang mengikuti perkembangan zaman.
                Mengingat bahasa indonesia sebagai bahasa negara, maka sudah sepatutnya remaja kita bangga akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan pernah malu untuk menggunakan bahasa nasional ini dalam pertemanan sehari-hari.

Sumber :
http://www.femina.co.id/trending-topic/bahasa-gado-gado-di-sekitar-kita-                

Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja

Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...