Kamis, 25 Agustus 2016

ARISAN SAHATA ARUAN

Pung Sahata

Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia.  Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.

Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. 

Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.

Ibadah pun tidak dilupakan dari  susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. 
 Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.

Komunikasi dalam pung Sahata Aruan

Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi.

Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.

Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab.

Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.


Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial. FACEBOOK : Manuntun Aruan Twitter : @manuntunaruan Manuntun Aruan /vito7 http://manuntunaruan.blogspot.co.id Selengkapnya...

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek. Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini. Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut. Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir. Komunikasi dalam pung Sahata Aruan Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka terjalinlah sebuah komunikasi. Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka. Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik. Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas atau tanggung jawab. Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c

Rabu, 24 Agustus 2016

Virus Pasar Gelap

Indonesia sebagai negara yang akan bergerak maju dalam ekonomi tidak luput dari wabah produk pasar gelap. Barang- barang tersebut dapat terjual di berbagai mall atau pasar-pasar dan tidak lupa pedagang kaki lima pun dapat menjual produk tersebut.  Konsumen memang tergiur dengan produk pasar gelap ini dikarenakan barang dengan harga yang lebih murah. Berbagai produk seperti tas, dvd, sepatu, alat elektronik menjadi sasaran para konsumen. Barang pasar gelap ini pun mengandalkan garansi toko atau tidak memiliki garansi.

Perlindungan akan hak cipta sudah diatur di negara kita. Bahkan, peringatan kepada pedagang yang menjual pun sudah dilakukan. Kenyataan yang terjadi di negara ini adalah secarik kertas tanpa disadari akan isi dan makna dari peringatan tersebut. Barang - barang dengan merk ternama pun tetap bertebaran di salah satu ITC di Jakarta.

Hormati Hak Cipta

Hukum di negara kita memang seperti buah simalakama. Ketentuan yang mengatur dan mengikat masyarakat untuk berjalan sesuai dengan aturan pun dapat dirasa memakan si pembuat aturan. Sebagai contoh adalah salah satu institusi dirasa dapat melakukan pembajakan atau pelanggaran yang jelas aturan dan peraturannya. Pelaksanaan dari undang-undang ini memang belum terlihat sempurna. Penindakan akan cd/dvd bajakan memang marak dilakukan, namun belum menyikat habis para pelanggar hak cipta ini.

Potret yang terlihat di berbagai tempat perdagangan tidak dapat lepas juga dari peran penyewa tempat tersebut. Hal ini sebagai tanggung jawab pengusaha, pemerintah dan masyarakat. Masyarakat dirasa turut andil dengan menolak membeli barang bajakan. Perang terhadap pembajakan ini memang sudah berlangsung sejak adanya perkembangan teknologi.

Internet dapat menjadi sumber informasi untuk penjualan barang gelap. Dengan bebasnya pajak yang dibayarkan merupakan bentuk dari pasar gelap.Sebagai contoh adalah penjualan barang curian. Para pelaku dan konsumen kurang menyadari dengan adanya undang-undang yang berlaku.




Kamis, 04 Agustus 2016

Par YASOP 2016

Alumni adalah seseorang yang telah lulus dari akademi atau institusi. Yayasan Soposurung merupakan sekolah menengah umum yang berada di Balige. Salah satu sekolah unggulan di Balige. Pembina sekolah ini adalah Letjen TNI (purn).DR. TB Silalahi

Par Yasop adalah alumni dari Yayasan Soposurung, Balige. Selepas dari Yayasan ini mereka terdaftar pada beberapa PTS dan PTN di Indonesia. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi yayasan tersebut. Mereka tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya adalah ITB Bandung.Beberapa siswa terdaftar di ITB Bandung. Tidak lepas dari itu, diantara mereka mampu menjuarai lomba yang diadakan. Walaupun juara dua, prestasi yang membanggakan dari soposurung.

Selepas lulus dari ITB, wisudawan yang lulus dari Yasop ini memiliki ide untuk syukuran secara bersama-sama. Kawan mereka yang lulus dari Jakarta pun hadir. Sebuah bentuk ucapan syukur kepada Allah untuk penyertaan mereka di perantauan. Acara syukuran tahun ini diadakan di Bandung. Orang tua wisudawan merasa bangga akan solidaritas yang mereka ciptakan. Lulusan 2009- 2016 dari ITB par Yasop  hadir dalam acara syukuran.


Rabu, 03 Agustus 2016

Kelalaian Dalam UU Ketenaga Kerjaan

Instansi swasta maupun pemerintah dirasa kurang memilki empathy bagi pegawai maupun pengusaha. Rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia kurang dilaksanakan saat ini. Pelanggaran akan sebuah legitimasi terjadi di swasta maupun pemerintah. Hak yang seharusnya didapatkan dapat saja diselewengkan atau mungkin "lupa".

Pemerintah sebagai pengawas dan pelaksana pun dapat lalai dalam menjalankan undang-undang yang telah ditetapkan dan harus dihormati. Pihak swasta pun tidak luput akan kelalaian ini. Peraturan perusahaan yang dirasa memiliki kualitas dan kuantiti dibawah undang-undang yang berlaku. Pengetatan pegawai pun dirasa tidak menjadi keputusan yang bijaksana. Maupun PHK oleh pihak swasta, penghentian yang tidak sesuai dengan pasal 153 uu RI No.13 TH. 2003 terjadi di Indonesia. Penyimpangan terhadap hak asasi manusia ini akan lebih baik disadari oleh pekerja ataupun pelaksana/pengawas. 

Pasal 156 pun tidak luput dari sasaran akan lalainya Institusi pemerintah. Suatu kewajiban yang harusnya dilaksanakan oleh sebuah institusi. Kelalaian dalam antisipasi bagi tenaga perbantuan yang tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pun dirasa belum memenuhi persyaratan revolusi mental.

DPR  sebagai parlemen bagi rakyat bersama kementerian yang bersangkutan, alangkah baiknya untuk menindaklanjuti UU ketenaga kerjaan ini sebagai pertimbangan agar pengusaha ataupun lembaga pemerintah tidak mengulangi kelalaian yang pernah terjadi. Pekerja adalah manusia yang memiliki hak untuk dihargai dan menghormati peraturan yang ada. 

Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja

Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...