Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga
Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di
kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya
hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini
generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari
alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau
anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm.
Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian
besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan
yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk
mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus
organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya.
Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan
keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya
dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak
pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun
tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap
keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk
membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan
dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar
dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah
dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk
memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas
karunia-Nya.
Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis
jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan
berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi
yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi
komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu
bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam
arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti
anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka.
Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka.
Perkenalan
diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok.
Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain
yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati
orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu
mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua
pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini
mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan
dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya,
dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di
keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam
struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan
adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya
menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas
atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama
dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan
adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari
arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok.
Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai
anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman
sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak
canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
FACEBOOK : Manuntun Aruan
Twitter : @manuntunaruan
Manuntun Aruan
/vito7
http://manuntunaruan.blogspot.co.id
Selengkapnya...
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar