Kamis, 04 Februari 2016
Selasa, 02 Februari 2016
Rasa Empati yang Harus Dimiliki
Prestasi dalam diri manusia
berbeda-beda. Tingkat inteligensi manusia dapat diukur dan dikembangkan.
Prestasi manusia ada yang dibawah rata-rata, sedang, pintar dan jenius.
Seseorang yang memiliki prestasi yang dikatakan hampir sempurna belum tentu dibutuhkan
untuk menjadi seorang pemimpin bahkan seorang jenderal sekalipun. Penilaian
bagi orang yang berprestasi hampir sempurna ini, ternyata adalah kurangnya rasa
empati. Empati adalah kemampuan merasakan dalam diri Anda apa yang dirasakan
orang lain. Rasa empati akan menjadikan kita orang yang peka terhadap
seseorang. Dengan memiliki empati, kita akan terasah untuk memberikan solusi
bagi orang lain. Emotional Quotient ini yang dikembangkan bersamaan dengan
Intelligency Quotient. Perpaduan yang
hampir sempurna ini akan mejadikan diri kita menjadi bahan promosi atau
menjadikan diri kita sebagai sosok pemimpin.
Daniel Goleman di tahun 1995
meyakinkan kita bahwa justru EQ ( Emotional Quotient ) yang memegang peran
lebih penting. Mereka yang memiliki kematangan
EQ mampu memecahkan masalah dan mengatasi masalah emosional dan sosial. Saya
memiliki pengalaman bekerja dengan seorang Master Science. Pada awalnya saya
kurang menerima dengan pekerjaan yang diberikan karena menurut pandangan saya
ataupun orang lain yang kurang paham tidak sesuai dengan Strata yang saya
terima. Dari pengalaman tersebut, saya mengontrol emosi saya dengan bersabar
dan menerima pekerjaan tersebut. Master ini sedang memberikan contoh apa itu IQ
dan EQ. Dalam benak saya saat itu pengetahuan akan science benar – benar diuji.
Kecerdasan, Nalar, Logika, Daya Ingat, Hitungan, Analisa benar-benar diuji. EQ
yang berupa motivasi berprestasi, penempatan diri, empati, kontrol emosi tidak
luput dari ujian. Adaptasi saya dengan beliau memang dirasa kurang. Saat saya
menyadari bahwa itulah pelajaran untuk EQ
dan IQ saya. Bagaimana saya menalar dan berlogika dan mengontrol emosi
saya. Sehingga hasil yang didapatkan adalah memotivasi untuk berprestasi.
Dilain sisi saya mendapatkan
untuk mendaki gunung tertinggi saya membutuhkan SQ (Spiritual Quotient) dan AQ
( Adversity Quotient ). Bentuk dari SQ adalah Keseimbangan hidup, karakter
diri, Dunia-Akhirat, Jasmani-Rohani, Rasionalitas-Spiritualitas, Kejujuran,
Murah hati, Penyayang. Dari pengalaman tersebut karakter diri kita akan
dibentuk. Perasaan emosional yang saya hadapi hampir setiap hari. Saya tuangkan
kepada Tuhan baik dalam perjalanan pergi atau perjalanan pulang. Jangan
membedakan kasih sayang kepada orang lain. Bahkan menurut penilaian orang, intelligensi
saya dalam menghitung diragukan. Kejujuran saya kurang adalah bahwa, jelas
sekali saya mendapat gangguan berupa suara-suara. Menurut logika dan nalar
suara-suara itu memang tidak ada.
Dalah hal AQ yang berupa
kegigihan, semangat tinggi, Endurance, Pantang Menyerah, Quitters,
Campers,Climbers. Dalam hal ini Adversity Quitient kriteria sebagai climbers
paling dicari untuk menjadi orang yang paling depan. Tipikal climbers tidak
mudah putus asa dan tidak takut akan tantangan yang dihadapi. Ia tidak merasa
cepat puas diri, ia dapat melanjutkan perjuangannya sampai ia meraih apa yang
diinginkan. Tidak dapat dipungkiri kegagalan dapat dialaminya, tetapi ia akan
bangkit lagi sampai menuju puncak. Saya ingin mencontohkan climbers ini,
kegagalan yang pernah terjadi tidak akan membuat saya putus asa. Jawaban
kegagalan adalah ketidakmampuan atau ketidakmauan yang akan menjadikan diri
saya the quitters.
Sumber referensi : Dale Carneige Training
& MHMMD
Selasa, 19 Januari 2016
Sertifikat Tanah
Di Indonesia, sertifikat hak-hak atas tanah berlaku sebagai alat bukti yang kuat sebagimana ditegaskan dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA dan pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran Tanah, yang kini telah dicabut dan ditegaskan kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
Fungsi dari sertifikat tanah adalah :
- Memberikan kepastian hukum kepemilikan tanah bagi orang yang namanya tercantum dalam sertifikat,
- Sertifikat sebagai pencegah sengketa pemilikan tanah,
- Pemilikan sertifikat,pemilik tanah dapat melakukan perbuatan hukum apa saja sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan.
Meskipun telah mendapat pengakuan dalam UUPA, sertifikat belum menjamin kepastian hukum pemilikannya karena dalam peraturannya sendiri memberi peluang di mana sepanjang ada pihak lain yang merasa memiliki tanah dapat menggugat pihak yang namanya tercantum dalam sertifikat secara keperdataan ke Peradilan Umum, atau menggugat Kepala BPN/Kepala Kantor Pertanahan yang berangkutan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, atau gugatan yang menyangkut teknis aministrasi penerbitannya.
Gugatan kepada pengadilan tersebut dikarenakan sertifikat mempunyai 2 (dua) sisi, yakni di satu sisi seara keperdataan sertifikat merupakan alat bukti pemilikan, di sisi lain sertifikat merupakan bentuk keputusan yang bersifat penetapan (beschiking) yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, yang bersifat beschiking merupakan bentuk pengakuan hak milik atas tanah bagi pemiliknya. Sertifikat yang diterbitkan juga bersifat deklaratoir, yakni keputusan untuk mengakui sesuatu yang telah ada dan diberikan karena telah memenuhi syarat yang ditentukan.
Pendaftaran tanah dengan menggunakan sistem publikasi negatif dilatarbelakangai oleh hukum tanah di Indonesia yang memakai dasar hukum adat, dimana jika seseorang selama sekian waktu membiarkan tanahnya tidak dikerjakan, kemudian tanah itu dikerjakan orang lain yang memperolehnya dengan itikad baik, maka hilanglah hak untuk menuntut kembali tanah tersebut. Asas publikasi negatif tersebut telah dijadikan Yurisprudensi, yakni putusan Mahkamah Agung No. 459/K/Sip/1975 tanggal 18 September 1975, bahwa Mengingat stelsel negatif tentang resgistrasi/pendaftaran tanah yang berlaku di Indonesia, maka terdaftarnya nama seseorang di dalam register bukanlah berarti absolut menjadi pemilik tanah tersebut apabila ketidakabsahannya dapat dibuktikan pihak lain. Ketentuan Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA, menyatakan sertifikat tanah yang diterbitkan berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Namun ketentuan ini belum dapat menjaminnya, karena dalam sistem negatif yang dianut dalam UUPA senantiasa memberikan kesempatan kepada seseorang yang merasa mempunyai hak yang lebih kuat untuk menggugatnya ke pengadilan dengan mengemukakan bukti-bukti yang dimilikinya. Ini berarti sertifikat tanah yang diterbitkan bukanlah alat bukti yang mutlak, sehingga sertifikat bisa dibatalkan. Kelemahan sistem publikasi negatif ini ternyata diakui oleh Penjelasan Pasal 32 PP No. 24 Tahun 1997. Kelemahan ini tentunya mengakibatkan BPN sebagai instansi yang bertanggung jawab menerbitkan sertifikat tidak berupaya maksimal mungkin untuk memperoleh dan menyajikan data yang benar, sehingga kepastian hukum didalam pendaftaran tanah belum menjamin pihak yang tercantum namanya dalam sertifikat sebagai pemegang hak dan sertifikat selalu menghadapi kemungkinan gugatan dari pihak lain yang merasa memiliki tanah. Untuk mencegah terjadinya sertifikat ganda tidak ada jalan lain harus mengoptimalikan administrasi pertanahan dan pembuatan peta pendaftaran tanah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya sertifikat ganda.
Referensi
Sertifikat Atas Hak Tanah, diterbitkan oleh Sinar Grafika 2011
Jumat, 15 Januari 2016
Dampak Negatif Media Komunikasi sebagai Penyebar Informasi
Sekarang ini media bukan hanya sekedar penyebar informasi yang baik. Dalam buku Psikologi Konseling Farid Mashudi,modernisasi pun berdampak negatif untuk komunikasi. Modernisasi melahirkan dampak yang buruk bagi umat manusia. Perkembangan internet yang begitu cepat dapat dirasakan oleh siapa saja dengan memiliki koneksi untuk terhubung ke dunia maya. Salah satu contoh negatif adalah media internet atau media komunikasi digunakan sebagai alat untuk menunjukkan teror dari suatu kelompok. Perkembangan teknologi komunikasi dijadikan oknum tertentu untuk melancarkan misi mereka. Bahkan dalam harian Kompas 17 Desember 2015, Pengamat teroris Noor Huda Ismail menjelaskan bahwa facebook pun dijadikan NIIS untuk membentuk gaya teror baru,yaitu jihad swafoto (selfie). Gaya tersebut mewajibkan para pemuda yang baru bergabung di Suriah untuk berfoto menggunakan pakaian mujahid,gamis,sorban,serta memegang senapan serbu AK-47. Lalu,foto itu pun diunggah di akun Facebook untuk menarik minat generasi muda lain bergabung. Di indonesia sendiri, empat teroris berkomunikasi dengan anggota NIIS melalui grup percakapan di twitter. Tentunya melalui media komunikasi, jihad swafoto itu ditujukan kepada semua orang dengan maksud untuk menyatakan keberadaan mereka. Berbagai macam sumber menyebutkan sekarang ini ISIS bertanggung jawab terhadap peledakan yang terjadi di Indonesia. Jelas akan perkembangan media dapat berdampak negatif dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Jumat, 08 Januari 2016
KOMUNIKATOR dan KOMUNIKAN yang BAIK
Sebagai komunikan, kita harus dapat mengerti pesan yang disampaikan. Dengan memiliki pengetahuan kita dapat menilai siapa lawan bicara kita. Begitupula komunikator, pengetahuan menjadi modal untuk meyakinkan komunikan. Pengetahuan berguna untuk menganalisis isi pembicaraan. Selain itu dalam berkomunikasi kita perlu menangkap perasaan dan pikiran orang serta nada suara. Jangan pernah membatasi diri anda, perbanyaklah buku sebagai referensi anda untuk mengisi wawasan. Dengan memiliki referensi dari berbagai macam buku, Anda dan lawan bicara Anda akan merasakan komunikasi yang efektif.
Tidak hanya hal positif yang terjadi dalam berkomunikasi, tetapi hal negatif dapat terjadi dalam komunikasi. Menurut Riko Fektori,S.Psi dalam buku trik-trik komunikasi untuk mempengaruhi orang lain hal negatif dalam berkomunikasi dapat berupa kecemasan. Hal ini dapat terjadi ketika berbicara didepan umum atau kecemasan berbicara dengan seseorang (antarpersonal). Sehingga, pembicaraan/komunikasi tidak mampu mencerminkan rasa kehangatan,keterbukaan, dan dukungan. Secara khusus, berbicara antarpersonal tentu akan menjadi kecemasan saat kita tidak memiliki pengetahuan atau kecerdasan. Bukan hanya hambatan komunikasi yang terjadi, tetapi akan mengarah kepada komunikasi dua arah yang tidak efektif. Sebab dalam komunikasi dua arah, tentunya komunikator atau komunikan mengharapkan timbal balik. Informasi yang diterima pun tidak akurat atau jelas.
Hasil penelitian Croskey menunjukkan bahwa 15-20% mahasiswa di Amerika Serikat menderita hambatan komunikasi. Peneliti yang lain, Hurt juga melaporkan hasil penelitiannya bahwa 10-20% mahasiswa di Amerika Serikat menderita kecemasan komunikasi. Sedangkan di Indonesia kecemasan komunikasi antarpribadi telah diteliti oleh Mariani. Ia menemukan 8 % dari 189 subyek penelitian dari mahasiswa Fakultas Psikologi dan Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta mengalami kecemasan komunikasi antarpersonal.
Dalam situasi mengalami hambatan komunikasi sebaiknya kita mempersiapkan diri dengan baik. Ketenangan dalam sikap akan membantu kita untuk memberikan rasa rileks. Sehingga otak pun dapat fokus kepada pembicaraan dan tubuh merasa santai.
Selasa, 22 Desember 2015
WANITA HEBAT DIHIDUPMU
Wanita Sebagai Pemimpin
Sudah tidak asing lagi wanita menjadi seorang pemimpin. Mereka sama dengan pria, tetapi mereka lebih ke naluri. Memang itu kodrat dari seorang wanita memiliki naluri. Kelebihan itulah yang menjadi nilai lebih bagi wanita dibandingkan pria. Wanita di era sekarang ini tidak kalah tanguh dibandingkan pria. Wanita yang memiliki jiwa kepemimpinan selalu memiliki penilaian tersendiri. Sebagai contoh adalah wanita dalam memimpin anak-anaknya selalu melihat hati dan tidak memilih satu anak sebagai anak kesayangan. Wanita seperti ini adil dan bijak bagi sang anak dan tentunya untuk orang lain.
Sekarang ini banyak wanita yang berani menghadapi tantangan. Banyak wanita yang memilih untuk menghadapi tantangan ketimbang pergi menjauh. Keberanian merupakan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan dalam situasi apapun. Dalam berbagai perusahaan atau instansi kita juga menjumpai wanita yang menduduki posisi penting. Kepemimpinan mereka tidak kalah jauh dengan pria.
Persamaan pria dan wanita dalam memimpin adalah sama-sama memiliki jiwa manusiawi. Dengan cara manusiawi setiap pemimpin ini akan merasa lebih dekat dengan para karyawannya. Pemimpin wanita lebih nyata dengan pendekatan manusiawi. Sebagai contoh adalah pada saat keluarga karyawan sakit, mereka akan menyanjung kinerja karyawan.
Dalam kehidupan lain, ibu yang menjadi satu-satunya penopang bagi keluarga pun banyak ditemui. Dalam hari-hari pertama yang akan terasa berat ketika sang tulang punggung kembali kepada Tuhan. Kunci dari menjalani sebuah kehidupan yang akan berat adalah Ketabahan. Ketabahan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan kesulitan. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus mengembangkan sumber daya yang belum dimiliki.
Ada tujuh cara membangun ketabahan, selama krisis maupun sebelum terjadinya krisis :
Pertama, jalin hubungan. Temui orang baru- temuilah sebanyak mungkin. Jangan terlalu menghakimi.
Kedua, hindari melihat krisis sebagai masalah yang tak dapat diatasi. Jangan bayangkan hal terburuk. Cepat-ingat kembali apa yang anda khawatirkan dua tahun lalu. Apakah kejadianya seburuk yang anda bayangkan?Apakah dunia kiamat, atau apakah anda masih disini?
Ketiga, terimalah bahwa perubahan,baik yang positif maupun yang negatif,adalah bagian dari kehidupan. Fleksibilitas adalah kuncinya, terutama karena apa yang hari ini tampak negatif mungkin sangat berbeda besok.
Keempat, bergeraklah secara tetap dan konsisten menuju sasaran Anda meski menghdapi kesulitan, dan ambil tindakan tegas sekarang juga untuk mengakhiri kesulitan tersebut.
Kelima, cari kesempatan menemukan diri.
Keenam, pertimbangkan segala hal dengan matang. Jangan melakukan tindakan berlebihan. Keadaan tidak seburuk seperti yang terlihat.
Ketujuh, pastikan anda mendapat cukup istirahat, makanan, dukungan, dan bahkan tawa. Singkat kata, jaga diri Anda. Menjaga diri Anda akan membantu membuat pikiran dan tubuh Anda siap menghadapi situasi yang menuntut ketabahan.
Ketabahan tidak akan menghilangkan masalah Anda, tapi ketabahan bisa memberi Anda kemampuan untuk melihat melampaui masalah, menemukan kenikmatan dalam hidup, dan menangani stres dengan lebih baik. Bila anda tidak setabah yang anda inginkan, Anda bisa mengembangkan keterampilan untuk menjadi lebih tabah. Ini adalah kemampuan menangani pukulan. Ini berarti bahwa dalam menangani stres, kesulitan, trauma, tragedi, Anda tetap berfungsi,baik secara psikologis maupun psikis.
Persamaan pria dan wanita dalam memimpin adalah sama-sama memiliki jiwa manusiawi. Dengan cara manusiawi setiap pemimpin ini akan merasa lebih dekat dengan para karyawannya. Pemimpin wanita lebih nyata dengan pendekatan manusiawi. Sebagai contoh adalah pada saat keluarga karyawan sakit, mereka akan menyanjung kinerja karyawan.
Dalam kehidupan lain, ibu yang menjadi satu-satunya penopang bagi keluarga pun banyak ditemui. Dalam hari-hari pertama yang akan terasa berat ketika sang tulang punggung kembali kepada Tuhan. Kunci dari menjalani sebuah kehidupan yang akan berat adalah Ketabahan. Ketabahan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan kesulitan. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus mengembangkan sumber daya yang belum dimiliki.
Ada tujuh cara membangun ketabahan, selama krisis maupun sebelum terjadinya krisis :
Pertama, jalin hubungan. Temui orang baru- temuilah sebanyak mungkin. Jangan terlalu menghakimi.
Kedua, hindari melihat krisis sebagai masalah yang tak dapat diatasi. Jangan bayangkan hal terburuk. Cepat-ingat kembali apa yang anda khawatirkan dua tahun lalu. Apakah kejadianya seburuk yang anda bayangkan?Apakah dunia kiamat, atau apakah anda masih disini?
Ketiga, terimalah bahwa perubahan,baik yang positif maupun yang negatif,adalah bagian dari kehidupan. Fleksibilitas adalah kuncinya, terutama karena apa yang hari ini tampak negatif mungkin sangat berbeda besok.
Keempat, bergeraklah secara tetap dan konsisten menuju sasaran Anda meski menghdapi kesulitan, dan ambil tindakan tegas sekarang juga untuk mengakhiri kesulitan tersebut.
Kelima, cari kesempatan menemukan diri.
Keenam, pertimbangkan segala hal dengan matang. Jangan melakukan tindakan berlebihan. Keadaan tidak seburuk seperti yang terlihat.
Ketujuh, pastikan anda mendapat cukup istirahat, makanan, dukungan, dan bahkan tawa. Singkat kata, jaga diri Anda. Menjaga diri Anda akan membantu membuat pikiran dan tubuh Anda siap menghadapi situasi yang menuntut ketabahan.
Ketabahan tidak akan menghilangkan masalah Anda, tapi ketabahan bisa memberi Anda kemampuan untuk melihat melampaui masalah, menemukan kenikmatan dalam hidup, dan menangani stres dengan lebih baik. Bila anda tidak setabah yang anda inginkan, Anda bisa mengembangkan keterampilan untuk menjadi lebih tabah. Ini adalah kemampuan menangani pukulan. Ini berarti bahwa dalam menangani stres, kesulitan, trauma, tragedi, Anda tetap berfungsi,baik secara psikologis maupun psikis.
SELAMAT HARI IBU WANITA HEBAT DAN SELAMAT HARI DOA SEDUNIA
Langganan:
Postingan (Atom)
Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja
Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...
-
Sekarang ini modus penipuan saya katakan semakin mahir dan berani. Mereka mengatur sedemikian baiknya, dari cara pengetikan hingga template...
-
Hati - hati apabila pernah menerima email untuk pekerjaan seperti dibawah ini : Saat ini situs pencari kerja menjadi tanda ...
-
Sebagai landmark dari Jakarta, Monas menjadi perhatian pengunjung lokal ataupun luar daerah. Ada pula pengunjung dari luar negeri yang men...