Kamis, 16 Juli 2015

Menggunakan Seluruh Otak Anda

Banyak penelitian yang dilakukan selama beberapa dasawarsa terakhir tentang apa yang disebut teori dominasi otak. Temuan-temuan tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa pada masing-masing belahan fungsi yang berbeda. Walaupun orang menggunakan kedua belahan otaknya,salah satu pada sisi umumnyacenderung mendominasi tiap individu. Tentu saja idealnya, adalah mengolah dan mengembangkan kemampuan dan mengembangkan sedemikian agar mempunyai perlintasan yang baik antara kedua orang tersebut sehingga orang merasakan apa yang diperlukan oleh situasi dan kemudian menggunakan alat yang tepat untuk menggunakannya.

Kemampuan otak kiri :
Kemampuan otak kanan :
Belahan kiri berkaitan dengan kata;
Belahan kanan dengan gambar;
Pada Hakikatnya, belahan kiri melakukan bagian yang lebih logis/verbal;
Belahan kanan adalah bagian yang intuitif dan kreatif;
belahan kiri dengan pembagian dan hal-hal spesifik;
Belahan kanan dengan keseeluruhan dan hubungan antar bagian;
Belahan kiri dengan analisa,yang berarti menguraikan;
Belahan kanan dengan sintesa, yang berarti menyatukan;
Belahan kiri dengan cara berpikir runtut;
Belahan kanan berpikir dengan cara serentak dan menyeluruh;
Belahan kiri terikat oleh waktu;
Belahan kanan bebas waktu.














Kita hidup dalam dunia yang terutama didominasi oleh otak kiri, dimana kata-kata dan ukuran dan logika berkuasa, dan aspek yang lebih kreatif, intuitif, perasaan,artitstik dari sifat kita sering dinomorduakan.


Jika saya merasa bosan atau hampa,saya menggunakan hati dan otak kanan. Dimana perasaan dan imajinasi saya hidup. Manuntun Aruan

Senin, 25 Mei 2015

Perubahan Paradigma ( Thomas Kuhn)
The Structure of Scientific Revolutions
Bagaimana hamper setiap terobosan penting di bidang ilmiah pada awalnya, merupakan pemutusan tradisi, dengan pola pikir lama dengan paradigma lama.                                                                                                                                                                      
Dari dua orang tersebut berbeda paradigma mengenai semesta alam. Kedua orang tersebut memberikan interprestasi yang berbeda. Dunia Ilmu Pengetahuan mengalami revolusi dengan adanya paradigma Einstein, yaitu paradigma relativitas, yang memiliki nilai prediktif dan penjelasan yang jauh lebih tinggi.
Contoh :
·         Revolusi dunia pengetahuan adalah teori bakteri dikembangkan, banyak anak dan wanita meninggal karena proses persalinan.
·         Dalam militer lebih banyak orang meninggal karena luka kecil dan penyakit ketimbang trauma besar di garis depan.
·         Amerika Serikat dewasa ini memiliki hasil yang perubahan paradigm, selama berabad-abad konsep tradisional tentang pemerintah adalah monarki, yakni hak ilahi bagi raja. Lalu, sebuah paradigma yang berbeda dikembangkan pemerintah adalah rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi Konstitusional : membebaskan energy & kecerdasan manusia secara luar biasa, dan menciptakan standar kehidupan, kebebasan dan kemerdekan, pengaruh dan harapan yang tidak ada bandinganya dengan sejarah dunia.
Perubahan paradigma mengubah kita mengarah kea rah yang positif atau negative, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan kita dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Banyak Orang mengalami perubahan fundamental dalam cara berpikir mereka justru ketika mereka menghadapi masalah krisis yang mengancam jiwa dan tiba-tiba melihat prioritas mereka dengan cara yang berbeda. Seperti peran suami istri, orang tua atau kakek-nenek, manajer atau pemimpin. Sebuah paradigm dapat berubahdari sebuah penilaian baik menjadi sebuah penilaian buruh.

Tujuh Kebiasaan Sebuah Tinjauan Umum
Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu,keunggula bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan. ARISTOTLE
Taburlah gagasan,tuailah perbuatan,taburlah perbuatan,tuailah kebiasaan,taburlah kebiasaan,tuailah karakter,tuailah nasib. Begitu bunyi pepatah. Kebiasaan adalah factor yang kuat dalam hidup kita. Karena konsisten dan sering merupakan pola yang tidak disadari, maka kebiasaan secara terus-menerus, setiap hari, mengekspresikan karakter kita dan menghasilkan efektivitas kita atau ketidakefektivan kita. Kebiasaan itu seperti kabel yang diperlukan suatu proses dan komitmen yang luar biasa untuk itu kebiasaan memiliki tarikan gratvitasi yang besar sekali, lebih besar yang dapat disadari atau tidak. Gravitasi merupakan kekuatan yang besar, dan bila kita menggunakannya efektif, kita dapat memanfaatkan tarikan gravitasi dari kebiasaan untuk menciptakan keserasian dan keteraturan.
Definisi Kebiasaan
Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa, keterampilan adalah bagaimana melakukanya. Dan keinginan adalah motivasi, keinginan untuk melakukan.

Dengan memperbaiki pengetahuan,keterampilan, dan keinginan, kita dapat menerobos tingkatan baru efektivitas pribadi dan antarpribadi dan antarpribadi seaktu kita mendobrak paradigm lama yang mungkin merupakan sumber rasa amannya sebagian, sebagai buah dari keinginan dan kemampuan untuk mengorbankan apa yang kita inginkan sekarang untuk apa yang kita inginkan pada akhirnya.

Jumat, 22 Mei 2015

LOBBY BAND

LOBBY BAND....

JOGJAKARTA BEBERAPA TAHUN YANG LALU....

TERIMAKASIH UNTUK OM SYAHRI PARE ANWAR & EYANG PUTRI SEPTIYOANA...
GUE KANGEN SAMBEL LO CONGKIIIIIIIIIIIIIIII.........


Selasa, 12 Mei 2015

GIA

Tentang Garuda Indonesia

PENERBANGAN KOMERSIAL PERTAMAJan 26, 1949
MASUK BURSAFeb 11, 2011
BERGABUNG DENGAN SKYTEAMMar 5, 2014
JUMLAH ARMADA*134
KOTA TUJUAN*64
KANTOR PUSATJakarta
Seiring semakin meningkatnya permintaan jasa industri penerbangan, Perusahaan terus mengembangkan jaringan penerbangan hingga ke kota-kota pertumbuhan ekonomi dan wisata baru di wilayah Barat dan Timur Indonesia. Sejarah penerbangan komersial Indonesia dimulai saat bangsa Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama menggunakan pesawat DC-3 Dakota dengan registrasi RI 001 dari Calcutta ke Rangoon dan diberi nama “Indonesian Airways” dilakukan pada 26 Januari 1949. Pada tahun yang sama, 28 Desember 1949, pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota dengan registrasi PK-DPD dan sudah dicat dengan logo “Garuda Indonesian Airways”, terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Inilah penerbangan yang pertama kali dengan nama Garuda Indonesian Airways. Setahun kemudian, 1950, Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan Negara. Pada masa itu, Perusahaan memiliki 38 buah pesawat yang terdiri dari 22 jenis DC-3, 8 pesawat Laut Catalina, dan 8 pesawat jenis Convair 240. Armada Perusahaan terus berkembang, dimana untuk pertama kalinya Garuda Indonesia membawa penumpang jamaah Haji ke Mekkah pada tahun 1956. Perjalanan terbang ke kawasan Eropa dimulai Garuda Indonesia pada tahun 1965 dengan tujuan akhir di Amsterdam.

Tahun 1980

Sepanjang tahun 1980-an, Garuda Indonesia melakukan revitalisasi dan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk awak kabin dan awak darat Garuda Indonesia dan mendirikan fasilitas pelatihan khusus di Jakarta Barat dengan nama Garuda Indonesia Training Center.

Tahun 1990

Armada Garuda Indonesia dan kegiatan operasionalnya mengalami revitalisasidan restrukturisasi besar-besarandi sepanjang tahun 1980-an. Hal ini menuntut Perusahaan merancang pelatihan yang menyeluruh bagi karyawannya dan mendorong Perusahaan mendirikan Pusat Pelatihan Karyawan, Garuda Indonesia Training Center di Jakarta Barat.

Tahun 2000

Seiring dengan upaya pengembangan usaha, di awal tahun 2005, Garuda Indonesia memiliki tim manajemen baru, yang kemudian membuat perencanaan baru bagi masa depan Perusahaan. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang dan restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan restrukturisasi utang, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam memahami pelanggan, dan yang terpenting memperbarui dan membangkitkan semangat karyawan Garuda Indonesia.

Tahun 2010

Penyelesaian seluruh restrukturisasi utang Perusahaan mengantarkan Garuda Indonesia siap untuk mencatatkan sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011. Perusahaan resmi menjadi perusahaan publik setelah penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Februari 2011 dengan kode GIAA. Salah satu tonggak sejarah penting ini dilakukan setelah Perusahaan menyelesaikan transformasi bisnisnya melalu kerja keras serta dedikasi berbagai pihak. Per 31 Desember 2013, struktur kepemilikan saham Garuda Indonesia sebagai emiten dan Perusahaan publik adalah Negara Republik Indonesia (69,14%), karyawan (0,4%), investor domestik (24,34%), dan investor internasional (6,12%).
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Garuda Indonesia memiliki 5 (lima) Entitas Anak yang fokus pada produk/jasa pendukung bisnis Perusahaan induk, yaitu PT Abacus Distribution Systems Indonesia, PT Aero Wisata, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia, dan PT Citilink Indonesia. Dalam menjalani kegiatan operasionalnya, Perusahaan didukung oleh 7.861 orang karyawan, termasuk 2.010 orang siswa yang tersebar di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Garuda Indonesia, pada Januari 2015, mengoperasikan 134 pesawat yang terdiri dari 2 pesawat Boeing 747-400, 11 pesawat Airbus A330-300, 11 pesawat Airbus A330-200, 5 pesawat Boeing 737 Classic (seri 300/500), 76 pesawat Boeing 737-800NG, 15 pesawat CRJ1000 NextGen, 8 pesawat ATR72-600, 6 pesawat Boeing 777-300ER, dan 30 pesawat Citilink yang terdiri dari 24 pesawat Airbus A320-200, 5 pesawat Boeing 737-300 serta 1 pesawat Boeing 737-400.
Menghadirkan standar baru kualitas layanan dalam industri air travel, Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke 64 destinasi pilihan yang terdiri dari 44 kota di area domestik dan 20 kota di area internasional.
Selain melayani penerbangan di rute-rute tujuan yang dioperasikan, saat ini Garuda Indonesia juga melaksanakan perjanjian “code share” dengan 14 maskapai internasional.
Selain itu, pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia secara resmi bergabung dengan aliansi global, SkyTeam, sebagai bagian dari program perluasan jaringan internasionalnya. Dengan bergabung bersama SkyTeam, penumpang Garuda Indonesia kini dapat terbang ke 1.064 tujuan di 178 negara yang dilayani oleh semua maskapai anggota SkyTeam dengan lebih dari 15.700 penerbangan per hari dan akses ke 564 lounge di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa, Garuda Indonesia memperkenalkan layanan khas “Garuda Indonesia Experience”, yang menghadirkan kerahmahtamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, untuk diimplementasikan dalam layanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight, dan post-journey.
Garuda Indonesia juga merupakan salah satu maskapai yang terdaftar sebagai IATA Operational Safety Audit (IOSA) Operator dan menerapkan standar kemanan dan keselamatan yang setara dengan maskapai internasional besar anggota IATA lainnya. Garuda Indonesia menerima sertifikat IOSA pada tahun 2008 lalu.

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-profile/about/index.page?

Rabu, 06 Mei 2015

Intermezzo

Kesalahan terbesar manusia adalah ketika dia mengingat akan kesalahan dan masa lalu yang pernah dialaminya,terlebih lagi kesalahan terbesar manusia adalah tidak mau memaafkan akan kesalahan orang lain. Bagaimana dengan orang yang sudah damai, tetapi selalu ia selalu mengigatkan kesalahan orang tersebut?( tugas pasanganya cuy….). rasa penasaran atau memerlukan sebuah penilaian. Lelaki terhebat sekalipun dapat jatuh tanpa disadarinya. Saat kita terjatuh , pada saat itulah kita akan menyadari kualitas kita sebagai seorang pekerja ataupun sebagai seorang manusia. Memahami diri sendiri sebagai proses pengembangan karakter.  Sebuah pilihan atau kesempatan selalu ada pada diri manusia. Berpikirlah terlebih dahulu sebelum engkau menilai orang yang kau nilai. Buruk kau lihat baik tak kau lihat.  hatimu ketika kau ingin menilai orang lain. Materi hanyalah sebuah bentuk dari sebuah usaha kita. Spekulasi dalam diri & obsesi kadang diperlukan dalam diri untuk memacu tolak ukur dalam diri kita sendiri. Realita dalam bekerja atau kehidupan sehari-hari menjadi penilaian bagi diri kita untuk menentukan perkembangan dalam diri dan menjadi penilaian dalam jenjang 10-20 tahun kedepan. Sejauh mana kita berani bertaruh untuk masa depan. Penilaian orang lain menjadi tolak ukur bagi diri sendiri dan menjadi pemacu untuk masa depan. Umur 29 tahun ini menjadikanku berkembang dalam karir dan pikiran. Mau maju atau mundur,umur 29 menjadi patokan untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Pengembangan dalam berfikir kedepan dan menghadapi kenyataan. Evaluasi diri diperlukan sejauh mana kita berkembang dalam sikap dan dalam pekerjaan. Baik dan buruk dalam diri menjadi penilaian untuk diri sendiri. Saat jatuh terpuruk evaluasi dalam diri kita lah yang akan mengembangkan diri kita. Ketegasan dalam diri kita dalam bersikap dan berfikir. Mental kadang diuji dan pola pikir. Ambisi untuk menjadi yang terbaik dan menjadi lebih baik selalu ada rintangan dan cobaan. Baik dalam perilaku dan wawasan. Perilaku merupakan cerminan diri dan akan dinilai orang lain yang berada disekitar kita. Mawas diri dan sikap yang berlebihan akan menjadi perkembangan dalam karakter dirimu. Hidup untuk dinikmati,rasakan dan nikmat pengalaman yang kita lalui. Perilaku anak-anak yang membuat kita tenang dan selalu merasa ingin bahagia, perilaku muda yang membuat kita selalu ingin menang dan selalu ingin merasakan kebebasan yang kita lalui perilaku tua yang membuat kita bijaksana dan selalui ingin konsentrasi. Perilaku anak yang selalu ingin dekat kepada orang tua melalui perhatian dan perilaku orang tua yang selalu ingin berkembang  dalam pikiran dan hati. Perkembangan mental dan pola pikir harus seimbang agar jangan mundur pikiran yang kita miliki. Perubahan Zaman mempengaruhi cara pandang dan pola pikir baik dalam kehidupan dan bekerja. Sifat keterbukaan dalam sikap dan memilih kawan. Keterbukaan dalam sosialisasi dan untuk diri sendiri dan 90% harus kita jaga dalam diri sendiri. Mawas diri inilah yang akan menjadikan diri kita menjadi sedikit egois dan menjadi sulit untuk dinilai orang lain.

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan.  ARISTOTLE

Sabtu, 02 Mei 2015

SELAMAT HARI PENDIDIKAN INDONESIA

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan Indonesia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").  Pendidikan formal di era sekarang ini memang jauh berbeda dengan pendidikan pada zaman sebelumnya. Hak dalam meraih pendidikan jelas sangat berbeda dengan hak pendidikan di era sekarang ini. Sebagaimana diatur dalam UUD 1945  Pasal 31 :
* (1)   Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
* (2)   Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
* (3)   Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Perbedaan dalam pengajaran atau kualitas dari pendidik yang menjadikan mutu atau kualitas dari siswa. Pendidikan formal berkembang dengan pesat di Indonesia. Sekolah-sekolah Nasional plus semakin banyak di Indonesia. Kurikulum lama dengan kurikulum baru jelas terdapat perbedaan, menurut Ibu Dety Nokas (2/5/2015) ,guru salah satu sekolah Nasional Plus di Cikarang mengatakan “sistem pada kurikulum baru murid lebih diajak untuk berinteraktif sehingga nalar murid dapat lebih berkembang.” Dalam menghadapai Era Globalisasi sudah sewajibnya Bahasa Inggris diterapkan pada usia Sekolah Dasar. Sekolah Nasional Plus mengembangkan sistem pendidikan dengan menerapkan bahasa inggris di lingkungan sekolah. Pendidikan formal memang  dirasa sangat penting dalam perkembangan murid dalam berkembang, namun tidak jauh kalah pentingnya pendidikan informal dalam keluarga.

Sumber                                :

1.       http://jdihn.bphn.go.id/


Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja

Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...