Jumat, 07 Oktober 2016
Minggu, 18 September 2016
HUKUM KEBIRI BAGI PELANGGAR HAM
Anak merupakan hadiah terindah bagi setiap orang tua. Dengan
hadirnya anak, suatu saat mereka dapat memiliki hidup yang nyaman dan meraih
masa depan. Mereka dapat hidup dengan bebas dan mendapatkan hak selama menjadi
anak. Hak bagi anak pun diatur dalam undang-undang. Kasus pemerkosaan yang
terjadi di Indonesia membuat para penegak hukum untuk memberikan efek jera bagi
pelaku. Hal ini pun mendapat pro dan kontra yang ada di media cetak.
Negara kita tentu negara yang
menghormati hukum, namun bagi sebagian orang awan yang bukan pada bidangnya
melihat hukum itu sendiri menjadi buah simalakama. Seperti pengesahan Perppu
Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan 2 atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan Anak. Presiden pun secara tegas mengesahkan undang-undang tersebut.
Perppu yang mengatur hukum kebiri dan pemasangan chip, bagi pelaku yang pernah
melakukannya atau memiliki lebih dari satu korban dan mengakibatkan korban
mengalami trauma akan mendapat penambahan hukum yang baru ini.
EFEK JERA ATAU MELANGGAR HAM?
Perppu Nomor 1 Tahun 2016 yang
baru disahkan pun mendapat respon kontra dari IDI sebagai eksekutor dalam
pelaksanaan kebiri. Kalangan dokter sendiri menolak untuk memberikan suntikan
kimia kepada pelaku tindak kekerasan seksual terhadap anak. Bagaimana dengan
etika dari TNI, Polri, Lapas? Apakah mereka diperkenankan untuk melakukan
hukuman kebiri atau pemasangan chip? Sebagai manusia tentu kita diajarkan untuk
mengampuni atau memberi kesempatan bagi mereka yang berbuat salah. Dalam UUD
1945 pun diatur Hak manusia untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
Agama manapun tentu mengajarkan
umatnya untuk tidak membunuh. Bagaimana dengan pemerintah yang memberikan
hukuman mati atau hukum kebiri kimia? bukankah itu sudah menggeser nilai-nilai
agama.
Dengan adanya hukum kebiri kimia,
negara kita akan menjadi negara yang melanggar konstitusinya sendiri. Penahanan
selama 10 tahun atau 20 tahun bagi pelaku tindak kekerasan seksual terhadap
anak bukankah cukup membuat mereka jera atas tindakan yang dilakukan. Pihak
lapas pun tidak ingin menjadi lembaga yang sia-sia dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya agar para narapidana memiliki kembali nilai-nilai agama dan
dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat.
Senin, 12 September 2016
WAJAH MEDSOS di INDONESIA
Media Sosial adalah media internet yang komunikasinya satu arah ataupun
dua arah dan digunakan untuk bersosialisasi dalam dunia maya. Komunikasi satu arah dapat
terjadi jika tidak adanya feedback dari komunikator. Media sosial mulai dikenal di Indonesia sejak
tahun 2003, pada waktu itu Friendster dikenal dikalangan anak muda Indonesia.
Media sosial yang dijadikan sebagai ajang pertemanan di seluruh dunia.
Meskipun, sebelumnya telah ada mIRC sebagai media komunikasi antar seluruh
dunia ataupun yahoo messenger dan blog. Awal mula Friendster inilah, media
sosial banyak digunakan oleh netizen di Indonesia. Kemudian, selang dua tahun setelah itu
munculah Facebook, instagram, dan path hingga sekarang ini. Medsos digunakan
sebagai alat untuk mencari teman sekolah ataupun teman baru. Medsos pun dapat
digunakan untuk menyimpan foto atau musik saat itu. Dengan medsos mereka dapat
menemukan teman lama ataupun teman baru mereka, sehingga tetap menjaga hubungan
baik dengan mereka.
Kerukanan beragama merupakan salah satu tujuan dari pendiri bangsa ini.
Berbagai suku, agama dan ras ada di negeri yang mempunyai semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap
satu. Kutipan bahasa sansekerta kitab Sutasoma ini memang tepat diterapkan di
negara beragam suku, agama,ras dan antar golongan. Kerukunan beragama di Indonesia saat ini
dikatakan berjalan dengan baik, meskipun ada kejadian-kejadian yang menodai
persatuan di Indonesia, hal itu bukanlah sebagai pemecah untuk menggoyangkan
NKRI. Sikap tetap bersatu, saling menghormati dan menghargai tetap dipegang
teguh saat ini. Kejadian yang menodai keberagaman ini dapat terjadi karena
kurangnya sikap toleransi dari pihak ataupun individu. Hal yang berhubungan
politik pun dapat menodai keberagaman beragama di Indonesia.
MEDSOS SEBAGAI PEMBUKA WAWASAN
Dengan berkembangnya medsos di Indonesia, masyarakat internet dapat
menggunakan sebagai penyebar informasi layaknya surat kabar elektronik. Dengan
mengandalkan keaktualan dan ketepatan dalam penyampaian informasi ini, tentu
dapat memberikan pengaruh kepada setiap netizen yang membaca atau melihat
medsos penggungah. Sebagai contoh Hari Raya Idul Adha pada 2016 ini, medsos
akan dipenuhi dengan status selamat hari raya Idul Adha. Penggungah dapat
menyimpan foto yang dapat menambah kerukunan umat beragama, meskipun melalui
media sosial, hal ini dapat menjaga kerukunan umat beragama. Bagaimana sikap netizen? tentunya masyarakat
internet dapat merasakan kebahagian psikologis dari hadirnya media sosial yang
sehat.
Dengan bebasnya menyatakan pendapat di berbagai media, ada kalanya media
sosial dijadikan untuk ajang membully atau menghina. Seperti pemuda yang
melakukan aksi pengeboman gereja di Medan. Beredar foto pelaku yang melakukan
pengeboman di media sosial. Hal ini pun tidak luput dari kritik oleh masyarakat
internet. Pengaruh negatif seperti ini dapat merusak jiwa dan mental dari
masyarakat internet itu sendiri. Ancaman media yang mungkin dapat merusak
kerukunan umat beragama. Ada pro dan kontra terhadap aksi yang dilakukan. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan masyarakat internet yang mudah terpancing atau
terpengaruh oleh media massa kemudian menggunggah di medsos untuk membully
pelaku. Kurangnya rasa hati-hati dalam menggunggah pada media sosial ini dapat
menimbulkan polemik.
Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat internet dituntut untuk
menjaga kerukunan beragama di era media sosial. Hal ini tentu akan sejalan
dengan misi pemerintah yang membangun karakter bangsa melalui program revolusi
mental. Siapa yang layak menjaga? Tentunya kita semua yang menjaga, masyarakat
internet dan pemerintah. Dengan berperilaku sopan santun, menerima
perbedaan,anti kekerasan, dan kasih sayang
dalam dunia maya kita dapat menunjukan karakter bangsa Indonesia.
Jumat, 02 September 2016
PEMBATASAN USIA PELAMAR KERJA
Akan kemana Pelamar Usia 30 tahun
keatas?
Perusahaan di Indonesia saat ini
memiliki persyaratan untuk melamar pekerjaan. Selain persyaratan memiliki
kemampuan dan pengalaman kerja, persyaratan yang diinginkan lainnya adalah
umur. Beberapa iklan lowongan pekerjaaan menuntut umur pekerja sampai dengan
usia 30 tahun. Bahkan, baru-baru ini lembaga non kementerian pun menuntut
batasan usia pelamar. Sebuah strategi baru yang mungkin lebih baik atau juga
dapat memojokkan strategi baru ini.
Peran seorang HRD Recruitment sebagai
pemikir dan pencari calon tenaga kerja saat ini menjadi sebuah bumerang bagi
strategi mereka. Batasan usia pelamar pekerja dirasa mengurangi hak setiap
manusia untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak. Dalam UUD 1945 pasal 27
ayat 2, berbunyi tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Bahkan, persyaratan usia pelamar bagi BUMN atau
lembaga non kementerian jelas bertentangan dengan Pasal 28D ayat 3. Dikatakan
bahwa, setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
Pengangguran di Indonesia saat
ini berjumlah 7,02 juta jiwa dan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,50
persen. Hasil dari BPS menunjukkan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka dari
5,81 persen pada Februari 2015 menjadi 5,50 pada Februari 2016. Dengan adanya
batasan usia pelamar pekerjaan, tentu akan menyempitkan peluang bagi pelamar
yang berusia diatas usia maksimal. Kesempatan bagi mereka tertutup dengan
adanya batasan usia. Hal lain yang dapat terjadi adalah tertutupnya kebutuhan
mereka untuk memenuhi sandang, pangan, dan papan. Sebagai manusia memang tidak
boleh menyerah dengan keadaan. Alternatif untuk memenuhi sandang, pangan dan
papan ini dapat diakali dengan memulai usaha.
Apakah strategi hrd ini manusiawi?
Kebutuhan primer manusia dapat dipenuhi
dengan bekerja. Kebutuhan yang diperlukan adalah makanan, minuman, seks, tidur dan oksigen.
Kebutuhan-kebutuhan ini adalah sebagai upaya untuk mempertahankan hidup di
dunia. Pekerjaan dengan level terendah
pun dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan sandang,pangan dan papannya.
Hal ini pun dijamin oleh negara
dalam UUD 1945 pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 29E, 28F,28G,28H,28I,28J. Dalam pasal
ini dijelaskan Hak Asasi Manusia, kebutuhan warga negara pun dijamin dalam UUD
1945. Undang-undang yang dapat menjadi dasar kita untuk melakukan sebuah keputusan
atau kebijaksanaan.
Sebagai makhluk sosial, tentu
kita mempunyai rasa keadilan. Keadilan yang sama bagi siapa pun juga. Rasa
keadilan yang tertanam dan diajarkan sejak di bangku sekolah. Dengan rasa
Keadilan ini dapat mengajarkan kita pada kebijaksanaan pada suatu keputusan.
Kamis, 25 Agustus 2016
ARISAN SAHATA ARUAN
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga
Aruan, dari nama inilah arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di
kampung Aruan, Laguboti, Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya
hingga besar. Alm. Sahata Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini
generasi dari alm. Sahata Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari
alm.pung sahata berada di berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau
anggota dari arisan ini tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm.
Sahata Aruan. Arisan ini pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian
besar keturunan dari alm. Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan
yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali. Untuk
mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada pengurus
organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang lainnya.
Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah kesukarelaan
keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya
dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan minum. Makanan khas batak
pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang menjadi tuan rumah pun
tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan dan minum. Setiap
keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp 100.000 untuk
membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan
dari susunan acara arisan pung Sahata. Sebagian besar keluarga besar
dari pung sahata ini menganut agama Kristen Protestan. Ibadah
dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah ini dijadikan untuk
memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai ungkapan rasa syukur atas
karunia-Nya.
Pemimpin ibadah arisan ini adalah pendeta atau evangelis
jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan
berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin komunikasi
yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat menjadi
komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu
bagi keluarga besar pung Sahata Aruan. Anak-anak turut hadir dalam
arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada arisan ini agar kelak nanti
anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi dari orang tua mereka.
Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar mereka.
Perkenalan
diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah kelompok.
Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu. Hal lain
yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat mengamati
orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap individu
mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua
pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi. Dengan pertemuan ini
mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga lainnya. Seperti keadaan
dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi mengenai politik, budaya,
dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam komunikasi kelompok di
keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun perdebatan dalam
struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok ini efektif dengan
adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun anggota yang anaknya
menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk penyelesasian tugas
atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama
dengan keluarga besar bagi anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan
adanya arisan pung Sahata bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari
arisan pung sahata bagi perkembangan anak adalah komunikasi kelompok.
Mereka dapat belajar berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai
anak, mereka dapat belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman
sebaya mereka. Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak
canggung dalam berkomunikasi dan bersosial.
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
FACEBOOK : Manuntun Aruan
Twitter : @manuntunaruan
Manuntun Aruan
/vito7
http://manuntunaruan.blogspot.co.id
Selengkapnya...
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Pung Sahata
Sahata Aruan diambil dari nama leluhur keluarga Aruan, dari nama inilah
arisan pung Sahata diadakan. Beliau tinggal di kampung Aruan, Laguboti,
Sumatera Utara, begitupula dengan anak-anaknya hingga besar. Alm. Sahata
Aruan memiliki 6 anak dan sampai saat ini generasi dari alm. Sahata
Aruan sudah memiliki cicit. Keluarga dari alm.pung sahata berada di
berbagai wilayah Indonesia. Peserta atau anggota dari arisan ini
tentunya adalah anak,cucu, dan cicit dari alm. Sahata Aruan. Arisan ini
pun diadakan di Jabodetabek karena sebagian besar keturunan dari alm.
Sahata Aruan berdomisili di Jabodetabek.
Arisan yang sudah lebih 20 tahun ini diadakan setiap satu bulan sekali.
Untuk mengikuti arisan dari pung Sahata ini harus mendaftarkan kepada
pengurus organisasi. Arisan ini tidak seperti arisan –arisan yang
lainnya. Arisan ini tidak diundi dan arisan ini diperlukan sebuah
kesukarelaan keluarga agar dapat diadakan arisan ini.
Keluarga yang rumahnya dijadikan arisan wajib menyediakan makan dan
minum. Makanan khas batak pasti tersedia pada arisan ini. Keluarga yang
menjadi tuan rumah pun tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya makan
dan minum. Setiap keluarga peserta arisan atau anggota akan membayar Rp
100.000 untuk membantu terlaksananya arisan tersebut.
Ibadah pun tidak dilupakan dari susunan acara arisan pung Sahata.
Sebagian besar keluarga besar dari pung sahata ini menganut agama
Kristen Protestan. Ibadah dilaksanakan selepas acara makan siang. Ibadah
ini dijadikan untuk memuji dan memulikan nama Tuhan serta sebagai
ungkapan rasa syukur atas karunia-Nya. Pemimpin ibadah arisan ini adalah
pendeta atau evangelis jika berhalangan hadir.
Komunikasi dalam pung Sahata Aruan
Dengan berkumpulnya keluarga Aruan pung Sahata, maka akan terjalin
komunikasi yang efektif dalam arisan ini. Setiap anggota keluarga dapat
menjadi komunikan ataupun komunikator. Dengan saling bertatap muka, maka
terjalinlah sebuah komunikasi.
Arisan merupakan wadah pemersatu bagi keluarga besar pung Sahata Aruan.
Anak-anak turut hadir dalam arisan tersebut. Kebersamaan tampak pada
arisan ini agar kelak nanti anak-anak mereka dapat melanjutkan tradisi
dari orang tua mereka. Anak-anak diajarkan untuk mengenal keluarga besar
mereka.
Perkenalan diri menjadi bentuk keberanian untuk berkomunikasi di sebuah
kelompok. Setiap individu berusaha menjadi komunikator pada saat itu.
Hal lain yang didapat dari generasi anak adalah demokrasi. Mereka dapat
mengamati orang tua mereka sebagai seorang jiwa pemimpin. Dari setiap
individu mereka dapat mempelajari setiap karakteristik.
Bagi para orang tua pun arisan ini dapat menjadi sumber informasi.
Dengan pertemuan ini mereka mendapatkan kabar-kabar dari keluarga
lainnya. Seperti keadaan dari keluarga Aruan lainnya ataupun informasi
mengenai politik, budaya, dan karir. Polarisasi pun dapat terjadi dalam
komunikasi kelompok di keluarga pung Sahata ini. Situasi politik ataupun
perdebatan dalam struktur organisasi gereja. Kerja sama dalam kelompok
ini efektif dengan adanya kunjungan bagi anggota yang sakit ataupun
anggota yang anaknya menikah. Peran anggota kelompok diperlukan untuk
penyelesasian tugas atau tanggung jawab.
Kebersamaan yang dirasa dari makan bersama dengan keluarga besar bagi
anak-anak. Jiwa bersosial dapat tumbuh dengan adanya arisan pung Sahata
bagi kelompok ini. Hal lain yang didapat dari arisan pung sahata bagi
perkembangan anak adalah komunikasi kelompok. Mereka dapat belajar
berorganisasi kelak nanti. Dalam pribadi sebagai anak, mereka dapat
belajar akan karakter dari orang tua ataupun teman sebaya mereka.
Sehingga dalam lingkungan masyarakat mereka tidak canggung dalam
berkomunikasi dan bersosial.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vito7/arisan-sahata-aruan_57bf0892c523bd9050fa4e5c
Rabu, 24 Agustus 2016
Virus Pasar Gelap
Indonesia sebagai negara yang akan bergerak maju dalam ekonomi tidak luput dari wabah produk pasar gelap. Barang- barang tersebut dapat terjual di berbagai mall atau pasar-pasar dan tidak lupa pedagang kaki lima pun dapat menjual produk tersebut. Konsumen memang tergiur dengan produk pasar gelap ini dikarenakan barang dengan harga yang lebih murah. Berbagai produk seperti tas, dvd, sepatu, alat elektronik menjadi sasaran para konsumen. Barang pasar gelap ini pun mengandalkan garansi toko atau tidak memiliki garansi.
Perlindungan akan hak cipta sudah diatur di negara kita. Bahkan, peringatan kepada pedagang yang menjual pun sudah dilakukan. Kenyataan yang terjadi di negara ini adalah secarik kertas tanpa disadari akan isi dan makna dari peringatan tersebut. Barang - barang dengan merk ternama pun tetap bertebaran di salah satu ITC di Jakarta.
Hormati Hak Cipta
Hukum di negara kita memang seperti buah simalakama. Ketentuan yang mengatur dan mengikat masyarakat untuk berjalan sesuai dengan aturan pun dapat dirasa memakan si pembuat aturan. Sebagai contoh adalah salah satu institusi dirasa dapat melakukan pembajakan atau pelanggaran yang jelas aturan dan peraturannya. Pelaksanaan dari undang-undang ini memang belum terlihat sempurna. Penindakan akan cd/dvd bajakan memang marak dilakukan, namun belum menyikat habis para pelanggar hak cipta ini.
Potret yang terlihat di berbagai tempat perdagangan tidak dapat lepas juga dari peran penyewa tempat tersebut. Hal ini sebagai tanggung jawab pengusaha, pemerintah dan masyarakat. Masyarakat dirasa turut andil dengan menolak membeli barang bajakan. Perang terhadap pembajakan ini memang sudah berlangsung sejak adanya perkembangan teknologi.
Internet dapat menjadi sumber informasi untuk penjualan barang gelap. Dengan bebasnya pajak yang dibayarkan merupakan bentuk dari pasar gelap.Sebagai contoh adalah penjualan barang curian. Para pelaku dan konsumen kurang menyadari dengan adanya undang-undang yang berlaku.
Perlindungan akan hak cipta sudah diatur di negara kita. Bahkan, peringatan kepada pedagang yang menjual pun sudah dilakukan. Kenyataan yang terjadi di negara ini adalah secarik kertas tanpa disadari akan isi dan makna dari peringatan tersebut. Barang - barang dengan merk ternama pun tetap bertebaran di salah satu ITC di Jakarta.
Hormati Hak Cipta
Hukum di negara kita memang seperti buah simalakama. Ketentuan yang mengatur dan mengikat masyarakat untuk berjalan sesuai dengan aturan pun dapat dirasa memakan si pembuat aturan. Sebagai contoh adalah salah satu institusi dirasa dapat melakukan pembajakan atau pelanggaran yang jelas aturan dan peraturannya. Pelaksanaan dari undang-undang ini memang belum terlihat sempurna. Penindakan akan cd/dvd bajakan memang marak dilakukan, namun belum menyikat habis para pelanggar hak cipta ini.
Potret yang terlihat di berbagai tempat perdagangan tidak dapat lepas juga dari peran penyewa tempat tersebut. Hal ini sebagai tanggung jawab pengusaha, pemerintah dan masyarakat. Masyarakat dirasa turut andil dengan menolak membeli barang bajakan. Perang terhadap pembajakan ini memang sudah berlangsung sejak adanya perkembangan teknologi.
Internet dapat menjadi sumber informasi untuk penjualan barang gelap. Dengan bebasnya pajak yang dibayarkan merupakan bentuk dari pasar gelap.Sebagai contoh adalah penjualan barang curian. Para pelaku dan konsumen kurang menyadari dengan adanya undang-undang yang berlaku.
Langganan:
Postingan (Atom)
Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja
Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...
-
Sekarang ini modus penipuan saya katakan semakin mahir dan berani. Mereka mengatur sedemikian baiknya, dari cara pengetikan hingga template...
-
Hati - hati apabila pernah menerima email untuk pekerjaan seperti dibawah ini : Saat ini situs pencari kerja menjadi tanda ...
-
Sebagai landmark dari Jakarta, Monas menjadi perhatian pengunjung lokal ataupun luar daerah. Ada pula pengunjung dari luar negeri yang men...