Media Sosial adalah media internet yang komunikasinya satu arah ataupun
dua arah dan digunakan untuk bersosialisasi dalam dunia maya. Komunikasi satu arah dapat
terjadi jika tidak adanya feedback dari komunikator. Media sosial mulai dikenal di Indonesia sejak
tahun 2003, pada waktu itu Friendster dikenal dikalangan anak muda Indonesia.
Media sosial yang dijadikan sebagai ajang pertemanan di seluruh dunia.
Meskipun, sebelumnya telah ada mIRC sebagai media komunikasi antar seluruh
dunia ataupun yahoo messenger dan blog. Awal mula Friendster inilah, media
sosial banyak digunakan oleh netizen di Indonesia. Kemudian, selang dua tahun setelah itu
munculah Facebook, instagram, dan path hingga sekarang ini. Medsos digunakan
sebagai alat untuk mencari teman sekolah ataupun teman baru. Medsos pun dapat
digunakan untuk menyimpan foto atau musik saat itu. Dengan medsos mereka dapat
menemukan teman lama ataupun teman baru mereka, sehingga tetap menjaga hubungan
baik dengan mereka.
Kerukanan beragama merupakan salah satu tujuan dari pendiri bangsa ini.
Berbagai suku, agama dan ras ada di negeri yang mempunyai semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap
satu. Kutipan bahasa sansekerta kitab Sutasoma ini memang tepat diterapkan di
negara beragam suku, agama,ras dan antar golongan. Kerukunan beragama di Indonesia saat ini
dikatakan berjalan dengan baik, meskipun ada kejadian-kejadian yang menodai
persatuan di Indonesia, hal itu bukanlah sebagai pemecah untuk menggoyangkan
NKRI. Sikap tetap bersatu, saling menghormati dan menghargai tetap dipegang
teguh saat ini. Kejadian yang menodai keberagaman ini dapat terjadi karena
kurangnya sikap toleransi dari pihak ataupun individu. Hal yang berhubungan
politik pun dapat menodai keberagaman beragama di Indonesia.
MEDSOS SEBAGAI PEMBUKA WAWASAN
Dengan berkembangnya medsos di Indonesia, masyarakat internet dapat
menggunakan sebagai penyebar informasi layaknya surat kabar elektronik. Dengan
mengandalkan keaktualan dan ketepatan dalam penyampaian informasi ini, tentu
dapat memberikan pengaruh kepada setiap netizen yang membaca atau melihat
medsos penggungah. Sebagai contoh Hari Raya Idul Adha pada 2016 ini, medsos
akan dipenuhi dengan status selamat hari raya Idul Adha. Penggungah dapat
menyimpan foto yang dapat menambah kerukunan umat beragama, meskipun melalui
media sosial, hal ini dapat menjaga kerukunan umat beragama. Bagaimana sikap netizen? tentunya masyarakat
internet dapat merasakan kebahagian psikologis dari hadirnya media sosial yang
sehat.
Dengan bebasnya menyatakan pendapat di berbagai media, ada kalanya media
sosial dijadikan untuk ajang membully atau menghina. Seperti pemuda yang
melakukan aksi pengeboman gereja di Medan. Beredar foto pelaku yang melakukan
pengeboman di media sosial. Hal ini pun tidak luput dari kritik oleh masyarakat
internet. Pengaruh negatif seperti ini dapat merusak jiwa dan mental dari
masyarakat internet itu sendiri. Ancaman media yang mungkin dapat merusak
kerukunan umat beragama. Ada pro dan kontra terhadap aksi yang dilakukan. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan masyarakat internet yang mudah terpancing atau
terpengaruh oleh media massa kemudian menggunggah di medsos untuk membully
pelaku. Kurangnya rasa hati-hati dalam menggunggah pada media sosial ini dapat
menimbulkan polemik.
Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat internet dituntut untuk
menjaga kerukunan beragama di era media sosial. Hal ini tentu akan sejalan
dengan misi pemerintah yang membangun karakter bangsa melalui program revolusi
mental. Siapa yang layak menjaga? Tentunya kita semua yang menjaga, masyarakat
internet dan pemerintah. Dengan berperilaku sopan santun, menerima
perbedaan,anti kekerasan, dan kasih sayang
dalam dunia maya kita dapat menunjukan karakter bangsa Indonesia.