Sejak usia dini selayaknya anak
atau generasi muda sudah dilatih untuk menerjemahkan cita-cita mereka ke dalam
rencana dan langkah secara sistematis. Filosofi yunani Epictus mengatakan,“first say to your self what you would be and
then to do what you have to do : Engkau akan menjadi apa, kemudian lakukan
apa yang harus kamu lakukan, pada akhirnya semua tergantu padamu.”Pertanyaan
orang tua biasanya sama,yaitu akan menjadi apa dirimu kelak? Anak-anak biasanya
menjawab ingin menjadi dokter, tentara, atau ingin menjadi seperti ayahnya. Cita-cita
pada waktu anak-anak memang temasuk mulia. Banyak dari kita yang kurang untuk
melihat dari kemampuan anak kita sejak kecil. Anak-anak akan diberi kebebasan
dalam memilih cita-citanya. Kemudian, orang tua akan menyokong cita-cita
anaknya. Banyak yang gagal dalam mencapai cita-citanya semasa kecil. Biasanya
saat remaja cita-cita atau keinginan berubah-ubah. Banyak faktor yang
menyebabkan berubahnya niat dan keinginan. Faktor lingkungan atau faktor dari
diri sendiri. Faktor diri sendiri merupakan hal yang paling berpengaruh,
seperti menyerah pada keadaan atau kurangnya usaha untuk berkembang. Dapat
juga rasa minder atau kurang percaya
diri mempengaruhi diri sendiri untuk melakukan apa yang harus dilakukan dalam
mencapai cita-cita. Pilihan-pilihan yang ada untuk masa depan memang sangat
banyak. Jawaban dari tantangan masa depan adalah keterampilan dan kemampuan. Keterampilan
hidup yang paling mendasar adalah pengenalan diri. Terlalu banyak dari kita
terlalu rendah diri dan kecil hati seolah-olah bukan siapa-siapa. Asal kita
serius mau mengenal siapa diri kita/potensi yang sesungguhnya kita adalah unik.
Dengan melakukan flashback ke masa lalu,anda akan lebih mengenal diri anda dan
mengetahui dimana anda berada kini, dan seterusnya. Dalam menetapkan tujuan
berimajinasilah. Jangan segan bermimpi tinggi. Apa yang diimpikan dan
diimajinasikan, bisa dijadikan visi, diterjemahkan menjadi
cita-cita,tujuan,sasaran dan target untuk dicapai.
Thanks to Mrs Daud Marwah Ibrahim,Ph.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar