Hari ini diadakan
Festival Teater Pelajar Jakarta Barat XV Tahun 2016. Festival ini diadakan di
Auditorium Gelanggang Remaja Jakarta Barat. Para Pelajar menunjukkan aksi peran
mereka dalam sebuah sandiwara. Festival ini diikuti oleh beberapa teater pelajar
dari sekolah-sekolah di Jakarta dan Tangerang. Salah satunya adalah Teater
Sneptu, merupakan teater yang berasal dari SMAN 5 Tangerang. Sutradara dari teater ini adalah Rama Tanya.
Teater Sneptu pernah
menjadi juara 3 Penata Artistik & Peran Pembantu Wanita. Sutradara dari
teater sneptu sendiri menjadi nominasi dalam Festival Teater Pelajar Jakarta
Utara. Sang sutradara mengawali teater sejak di bangku kuliah. Waktu itu beliau
bergabung dengan teater Mahasetya.
Alur Maju
Pada produksi Nyanyian
Diatas kardus, sutradara meceritakan mengenai kehidupan nyata yang terjadi di
kelas bawah. Sutradara menceritakan kehidupan pemulung yang hidup miskin dengan
tidak memiliki rasa syukur. Kehidupan yang sama persis, jika kita lihat dengan
masyrakat yang ditinggal di pinggiran rel kereta.
Sutradara pun ingin
bercerita bahwa dalam keadaan ekonomi yang begitu sulit, terdapat sebuah
ketulusan dalam mencintai. Kehidupan cinta antara seorang lelaki dengan seorang
PSK yang beranak satu. PSK ini pun memutuskan untuk merubah jalan hidupnya dan
menerima lelaki tersebut sebagai pasangan hidup.
Konflik yang terjadi
pun mengangkat kasus hukum yang terjadi di Indonesia. Sertifikat, ya itulah
masalah yang dimunculkan dalam cerita ini. Dimana orang miskin merasa tertindas
oleh kaum borjuis yang dapat membeli sertifikat untuk tanah. Keangkuhan dalam
cerita ini dipentaskan oleh orang kaya dengan body guardnya. Tentu hal ini
dapat saja terjadi di Indonesia. Tentu saja yang berpegang terhadap hukum akan
menang.
Demonstrasi dalam cerita ini dibuat untuk
menambah ketegangan. Sang sutradara pun memberikan kesan mereka dapat dengan
mudah terprovokasi dengan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Jalan cerita ini
pun ditutup dengan kesia-kesiaan tanpa mengetahui akar permasalahan. Pemulung dengan
pasrah untuk pindah dari tempat yang sudah didiami.
Pesan Moral
Dalam cerita ini kita
dapat memetik pesan moral dari sutradara. Sebagai manusia kita seharusnya
bersyukur dengan kondisi atau keadaan sekarang ini. Meskipun, tinggal dalam
kondisi sulit, sutradara menceritakan masih ada orang yang bersyukur dalam
kondisi tersebut.
Hargailah pendidikan
yang sudah kita terima, jangan sia-siakan pengetahuan. Orang tua menginginkan
pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Harapan orang tua pun agar anak dapat berhasil
kelak nanti dan menjadi orang baik. Diakhir cerita ini memang kesan yang saya
dapatkan terulah berjuang dalam kondisi apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar