Senin, 24 Oktober 2016

ANGSA EMAS UNTUK PTN



            KemenPAN-RB dalam artikel  webnya menginginkan ASN yang muda dan profesional. Hal ini, tentunya angin segar bagi lulusan baru yang memiliki IPK tertinggi dari PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ). Mengapa ASN muda? Ia menjelaskan bahwa ASN muda sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Pihaknya pun memprioritaskan untuk mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN untuk menjadi PNS.
            Seperti masyarakat umum ketahui, tahap penerimaan CPNS adalah melalui SISTEM CAT ( Computer Assisted Test ). Dalam penerimaan sistem cat ini, tidak ada prioritas untuk mahasiswa dengan IPK tertinggi dari sebuah PTN/PTS yang akan dipastikan menjadi PNS. Dalam sistem CAT, skor dengan nilai tertinggi yang akan lolos tes CPNS. Modul dalam materi pun sesuai kisi-kisi KemenPAN-RB. Pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya adalah apakah hal ini dapat dikatakan nepotisme degan member prioritas kepada mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN? Bukankah hal ini akan menimbulkan polemik di masyarakat. Apakah mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTS tidak patut untuk mendapatkan prioritas yang sama dari PTN?  Mahasiswa dengan IPK tertinggi memang memiliki nilai, sehingga pekerjaanlah yang mencari mereka. Namun, apakah dapat dijamin seratus persen mereka dapat lolos seperti ASN lainnya yang pernah mengikuti  SISTEM CAT dari PTS/PTN? Seperti yang saya ketahui, dalam sistem CAT ini terdapat soal-soal TKD yang berisi materi TWK ( Tes Wasasan Kebangsaaan ), TIU ( Tes Intelegensia Umum ), dan TKP ( Tes Karakteristik Pribadi ). Ketentuan mengenai ambang batas kelulusan TKD CPNS dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Nilai Ambang Batas Dasar Seleksi CPNS.
  1. 1. TWK = 40% dari nilai maksimal TWK
  2. 2. TIU = 50% dari nilai maksimal TIU
  3. 3. TKP = 72% dari nilai maksimal TKP
Semua subtes harus memenuhi passing grade-nya. Adapun nilai masing-masing subtest
  • TWK, nilai benar 5, nilai salah 0. Tidak ada nilai negatif
  • TIU, nilai benar 5, nialai salah 0. Tidak ada nilai negatif
  • TKP, nilai dalam rentang 1-5. Tidak ada nilai negatif
Tips : jangan ada jawaban kosong, karena tidak ada pengurangan nilai.
Penilaian bagi peserta tes yang memiliki skor sama pun dianggap cukup fair. Dengan skor tertinggi dari setiap sub test, maka peserta tersebutlah yang lolos untuk menjadi CPNS.  Contoh kasus aplikasi penilaian:
Kasus 1 : Anton, mendapatkan nilai TKD :
TWK = 100
TIU = 100
TKP = 160
Jumlah nila TKD Anton = 360
Kasus 2 : Bayu, mendapatkan nilai TKD :
TWK= 75
TIU = 150
TKP = 150
Jumlah nilai TKD Bayu = 300
Kasus 3 : Cahyo, mendapatkan nilai TKD:
TWK = 65
TIU = 125
TKP = 150
Jumlah nilai TKD Cahyo = 340
Hasilnya adalah :
  • Anton dan Bayu lolos TKD, sedangkan Cahyo tidak lolos
  • Kenapa Cahyo tidak lolos padahal nilai TKD-nya lebih tinggi dari Bayu
  • Jawab ;
Perhatikan bahwa nilai TWK Cahyo tidak mencapai nilai ambang batas ( passing grade TWK 70 ) sehingga Cahyo tidak lolos TKD
                Dari keterangan sistem cat dijabarkan bahwa, peserta yang lulus adalah peserta dengan skor tertinggi pada setiap sub testnya. Meskipun, peserta lain memiliki nilai TKD yang lebih tinggi dari peserta lainnya, hal itu tidaklah menjamin bahwa peserta tersebut akan lolos. Argumentasi saya ini hanya ingin memaparkan proses dari ASN dan prosedur yang sangat baik untuk test CPNS.  Apakah Menteri Asman yakin dengan prioritas yang diberikan kepada mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN mampu untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada publik? Keputusan Menteri Asman memang patut untuk dihargai. Namun, keputusan tersebut seperti ANGSA EMAS bagi mahasiswa dengan IPK tertinggi dari PTN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghindar Keramain Kota,Dusun Bambu Bandung Aja

Bandung memang terkenal sebagai tujuan wisata yang menjadi pilihan pelancong di akhir pekan. Kita bisa wisata kuliner, wisata agro, wisata p...